Langsung ke konten utama

note 12

 Jemari pendek buntal terdiam diatas tuts

Menanti perintah saraf yang mengalir dari pusat pikiran

Dalam warna hitam di kalender yang berganti warna berkat satu baris pemberitahuan

Yang awalnya dipenuhi wacana bermalas-malasan

Diputar balikkan kembali berkat satu kotak pengumuman

Jemari pendek buntal mulai menekan tuts tuts dengan terbata

Menyoretkan sederet kata dengan menghapus dan mengulang

Hahhhh

Liburan hilang



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Note 15

Dan akhirnya seseorang mengatakan langsung padaku mengenai isu yang biasanya tak akan nampak di depanku. Mengenai hal pengunduran diri, itu adalah hal yang tidak akan pernah ku sesali. Dan wajah dari semua orang mulai tampak dengan jelas. Membenarkan seluruh perkiraan selama beberapa waktu belakangan. Namun bagaimanapun, aku akan terus berusaha tak memihak isi pernyataan dari pihak manapun. Akan ku coba simpan sampai kutemukan asli dari segala sisi itu.  Di satu sisi aku bersyukur tak ada hal buruk mengenaiku dari mereka, hanya aku yang memiliki pendapat buruk tentang beberapa dari mereka. Tapi disisi lain, meski bagi sebagian orang sisiku adalah lingkungan yang buruk, tidak semua hal dari mereka adalah buruk. Mengingat kembali frasa yang pernah ku baca, 1% of something must be plottwist of story, cukup ingat positifnya. Bukankah itu salah satu cara menciptakan pikiran damai di dalam kepala kita sendiri? Mungkin sebagian orang akan berpendapat bahwa itu hanya tindakan menipu diri sendi

Note 6

  Mengingat itu bukan hal yang buruk. Tenang saja, tidak semua orang memiliki ingatan yang sama. Walaupun kejadian yang sama, kesannya pasti berbeda. Karena satu potongan puzzle yang di tempel dikertas, akan memberikan pandangan berbeda pada setiap orang. memang, kadang tidak mengingat jauh lebih baik dari mengingat. Apalagi jika saat ingatan hanya berperan sebagai ingatan yang berdiam diri. tidak melangkah maju atau mundur. Paling tidak, ingatan itu hanya akan meberikan hadiah abu-abu. tak jelas entah baik atau buruk. Sebatas ingatan. Dan akhirnya membangun tembok di sekeliling dengan warna transparan, tapi menutupi jangankan semut bahkan gajah di depan mata. Hanya kesendirian yang ada.

note 7

Pemandangan itu, saat daun bergoyang oleh angin, Aku suka. Saat tanah memantulkan cahaya, Aku suka. Saat hujan menitik di genangan air, Aku suka. Saat gelap dipisahkan kilat, Aku suka. Suara itu, saat daun beradu ranting, Itu indah. Saat air menitik jatuh, Itu indah. Saat gemuruh memecah malam, Itu keren! Saat jangkrik mengerik bersahutan, Itu mengagumkan! Saat cicit burung mengalun lembut, Itu merdu. Matahari seolah menyapa lembut lewat teriknya. Menyapa dengan ramah secara adil di permukaan. Melambaikan tangan dengan semangat lewat sinarnya. Dengan zziiingnya yang sungguh, memukau telinga.